Kamus Bahasa Medan - Kota Medan adalah
kota yang kaya akan bahasa-bahasa gaul. Pasalnya, banyak sekali bahasa-bahasa
yang tidak ada di kamus besar bahasa Indonesia, yang terdapat di kota Medan.
Bagi penduduk yang bukan orang asli kota Medan, tentu akan
sangat kebingunan dengan bahasa-bahasa gaul ini. Namun, kami sudah memiliki
rangkaian kamus bahasa di Kota Medan.
Berikut ini kata-kata
yang sering digunakan sehari-hari dalam percakapan di Medan :
Aci: Boleh. Ex. Ngak acilah main curang oiii (Tidak bolehlah
main curang oii)
Alamak: Expresi yang berasal dari kata Alah Mak.
Alip: Permainan. Seperti pada alip cendong/benteng:
Permainan menjaga tiang. Yang kalah menjaga tiang. Setelah penjaga tiang
menutup mata, teman-temannya bersembunyi, lalu akan berusaha memegang tiang itu
tanpa sepengetahuan si penjaga tiang, atau sebelum didahului penjaga tiang.
Anak Mudanya: Aktor dalam drama atau film. Pada umumnya yang
berperan sebagai Jagoan.
Angek: Iri, cemburu, atau tidak suka
Apek: Panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua.
Awak: Saya atau Aku.
Balen: Minta atau bagi. Ex. Balen lah bonbonmu. (Bagilah
permenmu)
Baling: Rusak, ada yang tidak beres. Ex. Macam baling ku
lihat ban kereta bapak. Baling juga kadang digunakan untuk orang yang artinya
menyatakan ketidak beresan. Ex. Sudah baling ku lihat kawan itu, omong sendiri
sejak tadi.
Bang: Dari kata Abang. Panggilan untuk laki-laki yang lebih
tua
Baskom: Panci
Bedangkik: Pelit
Bedogol: Bodoh
Begadang: Jenis kerupuk berwarna coklat dan umumnya
berbentuk segi empat.
Belacan: Terasi
Bendol: Benjol
Bengap: Babak belur
Bereng: Melirik atau melihat
Berondok: Bersembunyi, ngumpet
Broti: Kayu yang biasanya dipakai untuk tiang
Berselemak: Berlepotan. Ex. Tidurlah kau sana, omongmu pun
sudah berselemak
BK: Plat kendaraan bermotor. Plat motor di Sumatera Utara
memang BK. Ex: Berapa nomor BK mu? (Berapa nomor plat mobilmu?)
Bocor Alus: Agak gila
Bolong: Berlobang
Bonbon: Permen
Cabo: Gadis (Perempuan baik-baik)
Cak: Coba. Ex. Cak kau pakai dulu gitar itu
Cak Umbang: Sok Jago
Cakap: Ngomong, berbicara. Ex. Diam dulu kau Poltak, banyak
kali cakapmu
Cakap Kotor: Bicara tidak senonoh
Celat : Cadel. Ex. Tidak bisa bilang R
Celit: Pelit
Cem/Cam : Seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata
mana. Ex. Cemmana jadinya? (Bagaimana
jadinya).
Cendek: Dangkal. Ex. Tidak takut aku berenang disungai itu,
cendek koq airnya
Cengkunek: Lagak, gaya atau omong kosong. Ex. Jangan banyak
cengkunekmulah, beli rokok saja tidak bisa
Cincong: Omong, alasan. Ex. Jangan banyak cincongmu. (Jangan
banyak omongmu)
Cop: Ucapan sebagai pertanda minta istirahat dulu. Ex. Aku
cop dulu ya, mau ke kencing
Cuak: Penakut
Dekak-dekak: Abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu
(biasanya 10 baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai
satuan hitung.
Deking: Orang pihak ketiga yang membantu seseorang untuk
mengatasi masalah atau untuk mendapatkan sesuatu. Ex: Poltak, siapa rupanya
dekingmu, kok cepat kali dapatmu kerja di PT itu?
Demon: 1. Demonstrasi; demo. Ex. Pak keplor didemon sama
warganya sendiri. 2. Hebat, gaya. Ex. Pembalap itu demon kali bah.
Dongok/dogol/bedogol: Bodoh, pander
Ecek-ecek: Pura-pura
Enceng: Selesai, habis
Eskete: Orang yang saling bermusuhan
Estra: Maksudnya preview film di televisi atau bioskop. Ex.
Aku belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya sudah
Gacok: Jagoannya. Ex. Mana gacok kau, kita adulah
Galon: Pom bensin
Gaprak : Dari bahasa jawa. Menghantam kaki dalam sepakbola
atau permainan. Ex. Kakinya digaprak lawan.
Gecor: Besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia
Gedabak: Besar. Ex. Gedabak kali badan abang
Gelut: Berkelahi
Geropes: Geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena
banyak makan makanan manis. Ex. Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya
gerepes semua
Gerot: Akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang
tingkahnya aneh, gila.
Getek: 1. Genit. 2. Alat transpot penyeberangan di sungai
Golek-golek: Berbaring-baring santai; tidur ayam
Gondok: Dongkol atau kesal
Goni botot: Tukang botot. Julukan buat penjual atau pembeli
barang-barang bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak,
kertas/koran bekas, dsb.
Guli: Kelereng
Hajab: Hancur, Mampos (Akan mendapat masalah atas
perbuatannya). Ex. Hajablah kau nanti dimarahi mamak, main main saja kerjamu.
Hambus: Pergi! (Jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran
Waspada.
Honda: Sepeda motor. Di Sumatera Utara masih banyak orang
mengatasnamakan semua sepeda motor dengan kata HONDA. Ex: Naik apa tadi datang
kesini kau Poltak? Naik Honda. Walaupun sepeda motornya RX King, tetap saja
dibilang Honda.
Hubar-habir: Berantakan, acak-acakan, idem
Ikan Laga: Maksudnya ikan cupang/ikan aduan
Jelutung: Kayu albasia. Kayu yang lunak dan biasa untuk
bahan prakarya
Kaco: Menyebut sesuatu yang kurang beres atau berjalan tdk
sesuai harapan. Ex. Kaco kali kerjaan kau, tak pernah beres.
Kak: Dari kata Kakak. Panggilan untuk perempuan yang lebih
tua
Kali: Banget atau sangat. Ex: Hebat kali anak itu main bola
nya bah. (Bagus benar tuh anak main sepak bolanya, gileee booo)
Kalo: Kalau
Kamput: Singkatan dari kambing putih, merek minuman keras
murahan. Ex. Si Ucok tenggen gara-gara minum kamput
Kanan: Selain digunakan seperti arti pada KBBI, juga
digunakan untuk menyebutkan posisi tempat. Lihat: Kiri
Kates: Pepaya
Kau: Kamu. Walaupun kata KAU itu bahasa resmi Indonesia,
tapi penggunaannya lebih akrab di kawasan Sumatera utara. (Lebih dominant
dibanding penggunaan Kamu)
Kedan: Teman, sohib (Berasal dari bahasa batak)
Kede Sampah: Warung kelontong kecil
Kede: Dari kata Kedai yang berarti warung
Kek: Kayak, biasa dipadukan dengan kata mana. Ex. Kek
mananya kau ini, janjimu kemarin kau datang. Lihat Juga: Cem
Kelen: Kalian
Kelir: Pinsil warna (Sebagai kata benda). Kate kerja tetap
memakai “Mewarnai”
Kepling: Kepala lingkungan
Keplor: Kepala lorong. Banyak tempat Sumut jarang
menggunakan kata RT/RW.
Kerepak Peak: Makian, mengacu pada kondisi ancur-ancuran.
Kereta Angin: Sepeda
Kereta: Sepeda motor
Kilik: Mirip lego; mendrible bola. Ex. Dikiliknya bola itu
sampai pemain lawan terkecoh
Kiri: Selain digunakan seperti arti pada KBBI, Di Sumut pada
umumnya orang mengunakan kata kiri untuk menyebutkan posisi tempat. Ex: Kantor
bapakku sebelah kiri kantor pos itu. Hal ini berbeda dengan di daerah lainnya,
seperti di Jawa orang menggunakan istilah utara, barat, timur, dan selatan.
Kocik: Dari bahasa Melayu berarti kecil
Kombur: Ngobrol (Arti positif), Banyak omong (Arti negatif)
Kondor: Kendor, longgar. Ex. Celanaku kondor, harus
dikecilkan
Kongsi : Bagi-bagi, sama rata
Kopek: Kupas, kelupas. Ex. Jangan kau kopek lukanya, nanti
tambah para
Kornel: Tendangan pojok/penjuru dalam sepak bola. Plesetan
dari “Corner”
Koyak: Robek/Sobek. Ex. 1. Celanaku koyak. 2. Kukoyak-koyak
kertas hasil ujianku
Kuaci: Bukan kwaci makanan, tapi permainan berupa cetakan
plastik dengan beragam wujud, seperti Bruce Lee, kelinci, gajah, mobil, dsb.
Dipakai utk mainan dan juga sebagai barang taruhan.
Langgar : Tabrak. Ex. Ibu Mila meninggal dilanggar kereta
Langgar: Musola. Ex. Pak Haji biasa sembayang di langgar. Langgar
berbeda dengan Mesjid. Langgar indentiknya lebih kecil dibanding Mesjid.
Lantak: Habis; habisi. Ex. Dilantaknya semua hidangan itu.
Ex. Rumah itu dilantak sijago merah
Lasak: Banyak gerak, tidak bisa tenang
Lego: Drible bola. Ex. Jago kali ah nge-lego bolanya
Lembek: Lemah, lemes
Lencong [Tai lencong]: Tahi ayam yang hijau, bentuknya
seperti pucuk es krim menjulang
Lengkong: Cincau hitam, buat campuran es sirop
Lepoh: Bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa)
Lepuk: Pukul. Ex. Dilepuk orang sekampung dia
Lereng: Sepeda besar atau sepeda janda
Lewong: 1. Putus. Ex. Layangannya lewong; 2. Hilang, raib.
Ex. Lewong uangku disikat dia?
Ligat: Lincah, lihai, cepat. Ex. Ligat kali dia kalo kerja
Limper: Lima perak. Dipakai untuk menyebut uang Rp 5 rupiah.
Istilah limper semakin hilang seiring hilangnya pecahan lima rupiah.
Limpul: Lima puluh. Dipakai untuk menyebut uang Rp 50 rupiah
Limrat: Lima ratus. Dipakai untuk menyebut uang Rp 500
rupiah
Litak: Habis, kondisi capek sekali
Loak: Payah, Bodoh. Ex. Loak kali kau pun, gitu aja nggak
bisa
Lobok: Kedodoran, kebesaran. Ex. Celananya lobok
Locak: 1. Kalah terus menerus. Ex. Aih mak, locak kawan tu
pas main ceki. 2. Batu locak : Sejenis permainan dengan batu pipih dengan kelereng atau benda bulat kecil lainnya. Si
kalah berusaha melempar kelereng atau benda bulatnya ke dalam lubang sasaran,
sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan benda bulat itu, atau setidaknya
melempar melampaui si benda bulat.
Lokal: Ruang kelas. Ex. Si Adi lagi di lokal, belum keluar
Longoh: Bodoh, tolol. Ex. Dasar longoh, udah tau bahaya
bukannya menghindar
Lorong: Gang. Ex. Dilorong mana tinggalmu
Main-main; keluar main-main: Istilah untuk jam istirahat
sekolah. Ex. Keluar main-mainnya jam berapa ya?
Manipol: Akronim dari mandailing polit. Mandailing
pelit/kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan.
Padahal belum tentu benar.
Mangkok: Cangkir
Masuk Angin: Melempem (Khusus buat makanan, kue, atau
kerupuk). Ex. Kerupuknya nggak enak, udah masuk angin.
Mayung: Makanan enak dari bihun
Melalak: Hobinya keluar rumah, ga betah di rumah. Sebuah
sifat yang lebih diarahkan kepada perempuan. Konotasinya negatif.
Mengkek: Manja
Mentel: Genit, centil
Mentiko: Belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat
dan suka cari masalah
Merajuk: Ngambek
Mereng: Miring, sering juga disebut mencong
Merepet: Marah dengan menggunakan kata-kata
Merling: Bercahaya, mengkilap. Ex. Kalungnya merling kali
Mersi: Mereng sikit, setengah pesong
Minyak Lampu: Minyak tanah
Minyak Makan: Minyak goreng
Monza: Akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian
bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas.
Motor: Mobil
Nembak: Bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah
untuk makan tapi nggak bayar. Ex. Si Ucok nembak di warung Kak Ipah
Ngeten: Mengintip. Lebih sering dipakai untuk mengintip
adegan yang menggiurkan, seperti orang mandi, orang ML, dsb.
Nokoh: Dari kata tokoh, artinya menipu; berdusta. Ex. Dia
itu nokoh, jangan percaya. Lihat: Tokoh
Nona: Aktris utama. Ex. Siapa nona dalam film itu?
ODB: Tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar);
pemutaran film keliling. Biasanya
diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama tentara atau polisi. Aslinya dari
bahasa Belanda: O… Deli Bioscoop.
Ompa’an: Sifat orang yang suka dibaik-baikin
Oyong: Terhuyung-huyung, limbung
Pajak: Pasar. Ex: Pajak Horas Siantar
Pakansi: Hari libur, liburan
Pakpok: Pulang pokok, impas. Ex. Siapa yang kalah main
judinya? Jwb: Pakpok
Pala: Tidak seberapa. Ex. Ah…nga pala bagusnya mainnya.
(Ah…tidak seberapa bagusnya permainannya)
Palar: Dipaksa-paksain
Panas: Sakit demam. Ex. Tidak masuk sekolah dia karna panas.
Pande: Pandai, pintar
Panglong: Toko tempat penjualan material bangunan
Paret: Maksudnya parit, got
Pasar: Jalan raya (Di Sumatera Utara, khususnya di daerah
perkebunan, kata pasar bias juga diartikan jalan di kawasan perkebunan sawit
atau karet. Ex: Paimin, nanti kau mulai dari pasar satu mendodosnya)
Pasar Itam: Jalan raya yang diaspal
Paten: Hebat atau bagus. Ex: Poltak, kapan kau beli sepatumu
itu, paten kali bah
Pauk/Paok: Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau,
gitu aja nggak bisa)
Payah: Susah
Pekak: Tuli. Ex. Percuma kau teriak, dia orangnya memang
pekak)
Pencorot: 1. Nomor urut paling akhir. 2. Pecundang
Pening: Pusing
Perei: Libur (Slang dari free)
Perli: Menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar. Ex.
Jangan kau nganggu ce itu ya, mau ku perli dia.
Pesong: Gila, tidak waras
PHR: Istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung
Hiburan Rakyat
Pinggir: Digunakan untuk meminta supir angkot atau bis untuk
berhenti. Lain halnya ditempat lain orang mengatakan “Kiri Bang”
Ponten: Nilai
Porlep: Sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau
Pelabuhan Belawan
Pukimbek: Expresi kesal atau kecewa. Sering disingkat juga
jadi Kimbek. Dasar katanya dari pukimak. Arti harafiah nya kurang baik (Katanya
alat kemaluan ibu kita). Istilah serupa ada juga di kawasan Timur seperti orang
Flores bilang: Cokimai
RBT (Rakyat Banting Tulang): Ojek. Mungkin bukan di Medan,
tetapi di P.Siantar dan sekitarnya, khususnya di perkebunan.
Rehat: Istirahat
Rodam: Siksa, dimapram. Ex. Sebelum dilantik jadi anggota
Pramuka tetap, kami dirodam dulu semalaman di sungai
Raun-raun: Jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris:
Walking Around – “Raun”)
Rupanya: Ternyata. Ex. Rupanya kau yang ambil buku ku ya.
Recok: Ribut, berisik
Rol: Penggarisan, mistar (Kata benda)
Sarap: Tidak waras, gila
Sebeng: Menyebeng, Menyerempet
Sedeng: Gila, sinting
Seken: Salaman (Dari bhs Inggris: Shake hand)
Selop: Sandal
Selow: Lambat. (Slang dari slow)
Semak: Kumuh, berantakan, kacau. Ex. Semak kali kamarmu,
tidak pernah kau bersihkan. Ex. Mandilah dulu kau semak mukamu (wajahmu) ku
lihat
Semalam: Kemarin. Mungkin di provinsi lain, tapi
penggunaannya di Sumut lebih sering dibanding kemarin
Sengak: Ketus
Senget: Tidak waras, gila
Sepeda Janda: Sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai
ibu-ibu atau buruh kebun
Setalen: Satuan nilai uang untuk 25 rupiah. Dulu masih
sering ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi
Setil: Gaya, keren. Ex. Mau kemana kau, kok setil kali
bajumu
Setip: Penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja)
Siap: Selesai. Ex. Sudah siap mak ku cuci piring itu
Sikit: Plesetan dari sedikit
Silap: Salah, keliru. Ex. Kalo awak tak silap, besok kita
latihan koor
Simpang: Perempatan, atau pertigaan jalan
Somboy: Sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah
yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin,
manis, asam.
Sor: Suka atau tertarik. Ex: Sor kali aku lihat si Delima
itu bah
Sudako: Angkot
Takir: Nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri
atau tahlilan; lihat juga kata “berkat”
Tarok: Meletakkan. Ex. Tarok (letakkan) saja buku itu diatas
mejaku yaa..
Teh Tong: Air minum
Teh Pait: Air minum dengan bubuh teh
Teh/kopi Telor: Minuman dicampur telor
Tekek: Versi jitak yang lain lagi
Telekung: Mukena
Tenggen: Mabuk alkohol
Tepos: Lawan tonggek
Tepung Roti: Tepung terigu
Teratak: Atap tambahan, biasanya dibangun jika ada kegiatan
seperti pesta dsb.
Terei: Coba. (Dari kata Inggris: Try) Ex. Cak diterei dulu
lampu itu, apa bisa hidup
Terge: Perhatian, peduli, acuh. Ex. Sudah ku peringatkan
kau, tapi tidak kau terge
Tekong; Tekongan: Menikung; tikungan, simpang jalan
Titi: Jembatan. Lebih sering digunakan untuk jembatan yang
kecil
Tokoh: Tipu (menipu/membohongi). Ex: Janganlah kalian
tokoh-tokohin aku. (Jangalah kalian bohong-bohongi aku)
Tokok; menokok: 1. Memalu, memaku. Ex. Bantu dulu Bapak
menokokkan paku ke papan ini. 2. Pukul, jitak. Ex. Ditokok guru itu kepalaku
Tonggek: Bokong yang montok
Tonyor: Pukul
Tukam: Melayat, takziah
Tumbuk: Pukul. Ex. Jangan banyak cincongmu, ku tumbuk kau nanti
Tungkik: Teler, cairan di kuping
Ubi: Singkong
Ubi Rambat: Ubi jalar
Uwak: Panggilan sopan untuk orang yang sudah tua
Wayar: Kabel
Woy: Panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang. Ex.
Woy, di manakelen?
*dari berbagai sumber